PENGANGGURAN DAN TINGKAT ALAMIAHNYA.

Kehilangan pekerjaan dapat menjadi peristiwa ekonomi paling sulit dalam hidup seseorang. Kebanyakan orang mengandalkan mata pencaharian mereka untuk mempertahankan standar hidup. Mereka tidak hanya memperoleh penghasilan dari pekerjaan mereka, tetapi juga semacam pencapaian pribadi. Kehilangan pekerjaan berarti penurunan standar hidup pada masa kini, kekhawatiran pada masa mendatang dan kehilangan harga diri.
Seperti yang telah kita pelajari bahwa tabungan dan investasi merupakan kekuatan yang menentukan tingkat dan pertumbuhan standar hidup suatu Negara. Selain itu, faktor penentu standar hidup suatu Negara yang lebih jelas lagi adalah pengangguran yang di miliki Negara tersebut.
Masalah pengangguran di bagi kedalam dua kategori, yaitu masalah jangka panjang dan jangka pendek. Tingkat pengangguran alamiah suatu perekonomian adalah jumlah pengangguran yang lazim terjadi dalam perekonomian. Istilah alamiah tidak berarti bahwa pengangguran ini dikehendaki. Istilah ini juga tidak berarti bahwa tingkat pengangguran ini tidak berubah seiring berjalannya waktu atau tidak terpengaruh oleh kebijakan ekonomi. Istilah ini hanya berarti bahwa pengangguran ini tidak hilang dengan sendirinya, bahkan dalam jangka waktu yang lama sekalipun. Tingkat Pengangguran siklis adalah fluktuasi pengangguran dari tahun ke tahun yang mendekati tingkat alamiahnya dan terkait erat dengan pasang surut kegiatan perekonomian.
3 Pertanyaan Dasar untuk Mengagambarkan Penganguran
1. Bagaimana pemerintah mengukur tingkat pengangguran dalam perekonomian?
2. Masalah-masalah apa yang muncul dalam menafsirkan masalah pengangguran?
3. Berapa lama pengangguran lazimnya tidak memiliki pekerjaan?
MENGIDENTIFIKASIKAN PENGANGGURAN
Bagaimana Tingkat Pengangguran Diukur?
Mengukur jumlah pengangguran adalah tugas badan statistik Negara yang menghimpun data pengangguran dan aspek-aspek pasar tenaga kerja lain, seperti jenis pekerjaan, jam kerja rata-rata, dan durasi pengangguran. Data ini diperoleh melalui survei rutin terhadap rumah tangga. Di Indonesia sendiri survei ini dilakukan setiap 2 kali dalam satu tahun, pada bulan Februari dan Agustus. Berdasarkan jawaban terhadap survei tersebut, badan statistik Negara biasanya mengelompokan orang dewasa (di Indonesia, seseorang dikatakan dewasa ketika telah mencapai usia 15 tahun) pada setiap rumah tangga yang di survei dalam salah satu kategori berikut: 1) bekerja, 2) pengangguran dan 3) tidak termasuk angkatan kerja.
Seseorang dikategorikan bekerja jika ia menghabiskan beberapa hari pada minggu sebelumnya untuk mengerjakan pekerjaan yang dibayar kemudian. Seseorang dianggap pengangguran jika ia berhenti bekerja sementara atau sedang mencari pekerjaan. Seseorang yang tidak termasuk dalam dua kategori diatas, misalnya mahasiswa full time, ibu rumah tangga, atau pensiunan tidak termasuk angkatan kerja.
Badan statistik Negara mendefinisikan angkatan kerja (labor force) sebagai jumlah orang yang bekerja dan tidak bekerja.
Angkatan kerja = Jumlah orang yang bekerja + Jumlah orang yang tidak bekerja
Tingkat pengangguran (unemployment rate) adalah persentase angkatan kerja yang tidak bekerja.
Tingkat Pengangguran = Jumlah orang yang tidak bekerja/Angkatan kerja X 100
Survei serupa terhadap rumah tangga juga digunakan untuk memperoleh data pertisipasi angkatan kerja. Tingkat partisipasi angkatan kerja (labor force participation rate) mengukur persentase jumlah populasi penduduk dewasa yang termasuk kedalam angkatan kerja.
Tingkat partisipasi angkatan kerja = Angkatan kerja/Populasi penduduk dewasa X 100
Apakah Tingkat Pengangguran Mengukur Apa yang Kita Inginkan?
Sangat mudah untuk membedakan antara orang yang bekerja penuh dengan seseorang yang tidak bekerja sma sekali, tetapi sangat sulit unuk membedakan antara seorang yang tidak bekerja dan seseorang yang tidak termasuk angkatan kerja.
Pekerja putus asa (discouraged workers) adalah individu yang ingin bekerja, namun menyerah karena tidak kunjung berhasil memperoleh pekerjaan. Sementara sebagian orang mengaku sebagai pengangguran karena ingin mengikuti program bantuan keuangan bagi pengangguran yang diberikan oleh pemerintah atau karena mereka sebelumnya sudah bekerja, namun mendapat upah secara tidak sah.
Berapa Lama Biasanya Orang Menganggur?
Sebagian besar masa pengangguran berlangsung sebentar dan sebagian besar pengangguran yang diamati pada sembarang periode bersifat jangka panjang. Kebanyakan orang yang menjadi pengangguran akan segera memperoleh pekerjaan. Namun, sebagian besar masalah pengangguran disebabkan oleh relatif sedikit pekerja yang tidak memiliki pekerjaan dalam jangka waktu yang lama.
Mengapa Selalu ada orang yang Menganggur?
Ada empat penjelasan terhadap pengangguran dalam jangka penjang. Penjelasan pertama adalah pekerja memerlukan waktu lebih lama untukmemperoleh pekerjaan yang paling cocok untuk mereka. Pengangguran yang terjadi akibat pencocokan pekerja dengan pekerjaan ini terkadang di sebut dengan pengangguran friksional (frictional unemployment), dan sering dianggap sebagai penyebab masa pengangguran yang singkat. Ketiga penjelasan selanjutnya berkaitan dengan kenyataan bahwa jumlah pekerjaan yang tersedia disebagian pasar tenaga kerja kemungkinan tidak memadai untuk menyediakan pekerjaan bagi semua orang yang menginginkannya. Ini terjadi apabila jumlah penwaran tenaga kerja melebihi jumlah permintaannya. Pengangguran semacam ini terkadang disebut pengangguran struktural ( structural unemployment), dan sering dianggap sebagai penyebab pengangguran yang lama.
PENCARIAN KERJA
Pencarian kerja (job search) adalah proses yang dilakukan oleh pekerja untuk mencari pekerjaan yang yeng sesuai dengan minat dan keterampilan mereka.
Mengapa Pengangguran Friksional Tidak Dapat Dihindari?
Pengangguran friksional sering terjadi akibat adanya perubahan permintan tenaga kerja  diantara perusahaan-perusahaan yang berbeda-beda (ketika permintaan terhadap komputer Samsung lebih tinggi dari pada komputer Acer, maka Samsung membutuhkan tambahan pekerja sementara Acer mengurangi jumlah pekerjanya). Selain itu pengangguran friksional juga disebabkan oleh tingkat produksi yang berbeda-beda antara satu wilayah dengan wilayah yang lainnya, pekerjaan dapat meningkat disatu wilayah dan menurun diwilayah lainnya (apabila harga minyak dunia turun, produsen minyak merespon penurunan harga tersebut dengan mengurangi produksi dan pekerja. Secara bersamaan bahan bakar yang lebih murah mendorong kenaikan penjualan mobil sehingga perusahaan-perusahaan pembuat mobil meningkatkan produksi dan pekerja). Perubahan komposisi permintaan dikalangan industri atau wilayah disebut dengan peralihan sektoral. Kerena para pekerja memerlukan waktu yang tidak sebentar untuk mencari pekerjaan disektor-sektor baru, pengangguran sektoral menimbulkan pengangguran sesaat.
Pengangguran friksional tidak dapat terhindarkan karena perekonomian memang selalu berubah. Ketika terjadi masa peralihan ini, pekerjaan tersedia disebagian perusahaan dan dihilangkan diperusahaan lain. Hasil akhir proses ini adalah produktivitas dan standar hidup yang lebih tinggi.
Kebijakan Publik dan Pencarian Kerja
Banyak program pemerintah yang berupaya untuk memudahkan pencarian kerja dengan berbagai cara. Salah satunya adalah melalui badan penempatan kerja yang dijalankan oleh pemerintah yang menyiarkan informasi tentang lowongan kerja. Cara lainnya adalah melalui program-program pelatihan umum yang bertujuan untuk mempermudah transisi pekerja dari industri yang merosot menuju industri yang berkembang serta membantu kelompok-kelompok marginal untuk keluar dari kemiskinan.
Tunjangan Pengangguran
Salah satu program pemerintah yang meningkatkan jumlah pengangguran friksional, meskipun tidak disengaja, adalah tunjangan pengangguran(unemployment benefits). Program ini bertujuan untuk memberikan kompensasi parsial bagi pekerja akibat kehilangan pekerjaan.
Meskipun mengurani derita akibat pengangguran, tunjangan pengangguran juga meningkatkan jumlah pengangguran. Seperti yang telah kita pelajari dalam sepuluh prinsip ekonomi, salah satunya menyatakan bahwa “orang memberikan reaksi terhadap insentif”. Karena tunjangan tidak lagi diberikan jika pekerja memperoleh pekerjaan baru, pengangguran dapat saja tidak bekerja begitu keras untuk mencari pekerjaan dan kemungkinan besar menolak tawaran kerja yang tidak menarik. Selain itu, karena tunjangan pengangguran membuat masa menganggur lebih mudah dilewati, para pekerja kemungkinan kecil mancari jaminan keamanan kerja pada saat menegosiasikan kontrak kerja dengan perusahaan mereka.
Peraturan Upah Minimum
Ketika peraturan upah minimum memaksa upah berada diatas titik keseimbangan penawaran dan permintaan, peraturan tersebut meningkatkan jumlah penawaran tenaga kerja dan mengurangi permintaan tenaga kerja dibandingkan dengan titik keseimbangan. Lebih lanjut terjadi surplus tenaga kerja karena jumlah pekerja yang ingin bekerja lebih banyak dari jumlah pekerjaan, sebagian pekerja pun tidak memiliki pekerjaan.
SERIKAT PEKERJA DAN TAWAR MENAWAR KOLEKTIF
Serikat pekerja (union) adalah asosiasi pekerja yang melakukan tawar menawar dengan pemberi kerja mengenai upah dan kondisi kerja. Serikat pekerja merupakan sejenis kartel. Sama seperti semua kartel, serikat pekerja merupakan sekelompok penjual yang bekerjasama dengan harapan menggunakan daya pasar bersama mereka. Banyak pekerja dalam perekonomian membahas upah, tunjangan, dan kondisi kerja mereka dengan perusahaan secara sendiri-sendiri. Sebaliknya, pekerja yang tergabung dalam serikat pekerja melakukan hal itu secara berkelompok. Proses disepakatinya syarat-syarat antara serikat pekerja dan perusahaan disebut dengan tawar menawar kolektif (collective bargaining).
Ketika berunding dengan perusahaan, serikat pekerja meminta upah yang lebih tinggi, tunjangan lebih besar, dan kondisi kerja yang lebih baik daripada yang ditawarkan oleh perusahaan tanpa adanya serikat pekerja. Jika serikat pekerja dan perusahaan tidak mencapai kesepakatan, serikat pekerja dapat menarik pekerja dari perusahaan yang disebut dengan pemogokan (strike).
Apakah Serikat Pekerja Berdampak Baik atau Buruk bagi Perekonomian?
Para pengkritik serikat pekerja bahwa serikat pekerja tidak lebih dari sejenis  yang dapat bkartel. Apabila serikat pekerja menaikan upah diatas tingkat yang dapat berlaku dipasar kompetitif, mereka menurunkan jumlah permintaan tenaga kerja, menyebabkan sebagian pekerja menganggur dan menurunkan upah dalam bidang perekonomian lain. Serikat pekerja dianggap tidak adil karena memberikan keuntungan kepada pihak-pihak yang tergabung dalam serikat pekerja saja, sementara pekerja diluar serikat pekerja dikorbankan.
Para pendukung serikat pekerja berpendapat bahwa serikat pekerja diperlukan untuk mengimbangi kekuasaan perusahaan-perusahaan dipasar tenaga kerja (contoh: company town, dimana suatu perusahaan mempekerjakan hampir seluruh angkatan kerja yang ada disuatu wilayah demografis). Selain itu serikat pekerja juga penting untuk membantu perusahaan untuk merespon kepentingan pekerja.
Pada akhirnya, tidak ada konsensus dikalangan ekonom apakah serikat pekerja baik atau buruk bagi perekonomian. Sama seperti banyak lembaga, pengaruh serikat pekerja mungkin bermanfaat pada situasi tertentu dan merugikan pada situasi lain.
TEORI UPAH EFISIENSI
Menurut teori ini, perusahaan-perusahaan lebih diuntungkan jika mempertahankan upah tinggi meskipun terdapat surplus tenaga kerja. Mengapa perusahaan menginginkan upah yang tinggi? Penjelasannya adalah sebagai berikut:
Kesehatan Pekerja. Pekerja yang menerima bayaran yang lebh tinggi mengonsumsi makanan yang lebih bergizi, lebih sehat dan lebih produktif. Sebuah perusahaan dapat diuntungkan apabila membayar upah tinggi dan memiliki pekerja yang sehat dan produktif daripada membayar upah lebih rendah dan memiliki pekerja yang kurang sehat dan kurang produktif.
Perputaran Pekerja. Semakin tinggi upah yang diberikan oleh perusahaan, semakin kecil kemungkinan para pekerjanya untuk memilih keluar. Oleh karena itu, sebuah perusahaan dapat mengurangi absensi pekerja dengan membayar upah yang lebih tinggi. Mengapa perusahaan peduli dengan absensi pekerja? Alasannya adalah mempekerjakan dan melatih pekerja memerlukan biaya. Selain itu belum tentu pekerja baru seproduktif pekerja lama yang telah berpengalaman.
Usaha Pekerja. Upah yang lebih tinggi membuat pekerja lebih sigap dalam mempertahankan pekerjaan mereka sehingga memberikan insentif untuk memberikan usaha terbaik mereka.
Kualitas Pekerja. Dengan membayar upah yang lebih tinggi, perusahaan itu menarik kelompok pekerja yang lebih baik untuk melamar pada posisi yang ditawarkan.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "PENGANGGURAN DAN TINGKAT ALAMIAHNYA."

Posting Komentar